KUALITAS DAN DAYA FERTILITAS SPERMATOZOA SAPI SUMBA ONGOLE (BOS INDICUS) DALAM PENGENCER NIRA LONTAR DAN KUNING TELUR
DOI:
https://doi.org/10.51158/4zddm023Keywords:
Nira lontar, kuning telur, kualitas semen, daya fertilitas, sapi sumba ongoleAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan daya fertilitas spermatozoa sapi sumba ongole dalam pengencer nira lontar (Borassus flabelifer linn) dan kuning telur. Penelitian ini menggunakan dua ekor pejantan sapi Sumba Ongole (SO) berusia antara 3 hingga 5 tahun, dengan bobot tubuh berkisar antara 250 hingga 300 kg. Pejantan yang digunakan telah melalui proses pelatihan, berada dalam kondisi fisik yang sehat, serta menunjukkan fungsi reproduksi yang normal. Proses pengumpulan semen dilakukan dua kali seminggu dengan menggunakan alat vagina buatan. Betina yang digunakan sebanyak 20 ekor sapi betina yang berahi secara alami, sehat, bebas penyakit reproduksi yang tersebar di peternakan rakyat di Kabupaten Sumba Timur. Semen yang diperoleh dievaluasi secara makroskopis dengan menilai parameter seperti volume, warna, konsistensi, pH, dan aroma. Sementara itu, evaluasi mikroskopis mencakup pengamatan terhadap gerakan massa, gerakan individu, konsentrasi spermatozoa, viabilitas, serta tingkat abnormalitas. Uji fertilitas dilakukan melalui pengukuran nilai non-return rate (NRR) dan service per conception (S/C). Sperma yang digunakan memiliki motilitas lebih dari 75% dan dibagi ke dalam empat kelompok perlakuan, masing-masing menggunakan jenis pengencer yang berbeda, dengan perlakuan P0 sebagai kontrol menggunakan pengencer CEP-3; P1: 90% nira lontar+10% Kuning telur; P2: 80% nira lontar+20% kuning telur; P3: 70% nira lontar+30% kuning telur. Adapun suhu penyimpanan berkisar antara 3-8 oC. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P0 dan perlakuan P2 hanya menunjukkan kemampuan mempertahankan kualitas spermatozoa hingga hari ke-3 penyimpanan dengan nilai NRR masing-masing 40% dan 30%. Sedangkan S/C diperoleh nilai 2,86 dan 2,93. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pengencer berbahan dasar nira lontar dan kuning telur menunjukkan S/C yang relatif rendah.