KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN BURUNG PUYUH (COTURNIX COTURNIX JAPONICA) DI KABUPATEN KEDIRI
DOI:
https://doi.org/10.51158/agriovet.v6i1.1049Keywords:
Kelayakan Usaha, R/C ratio, Payback Period, Break Event Point, Burung PuyuhAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi peternakan burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) di Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri. Data primer didapatkan dari hasil wawancara (in-depth interview) pada peternak yang bertindak sebagai owner. Data sekunder didapatkan dari hasil recording pemeliharaan burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) selama satu siklus pemeliharaan pada populasi 2500 ekor. Hasil penelitian mengacu pada masa produksi burung puyuh ialah 42 hari dengan bobot badan rata-rata 800 gram. Informasi diperoleh langsung dengan observasi dan wawancara langsung kepada peternak yaitu Bapak Agus dengan menggunakan daftar kuesioner yang telah disusun. Rancangan penelitian ini adalah konklusif karena menjelaskan setiap variabel untuk mendapatkan tampilan kegiatan dari peternakan puyuh terhadap kelayakan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya produksi dan pendapatan peternak dalam beternak puyuh dengan melihat analisis R/C ratio, Payback Period, Break Event Point (BEP) Harga dan Produksi. Hasil penelitian usaha peternakan puyuh di Desa Bogo Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri menghasilkan Penerimaan Rp. 205.492.000/tahun dan Total biaya produksi Rp. 172.050.000/tahun. Sehingga Pendapatan bersih Rp. 33.442.000/tahun. R/C ratio yang diperoleh sebesar 1,19, sehingga usaha tersebut layak dikembangkan. BEP harga dan BEP produksi sebesar Rp. 218,00/butir dan 696.330 butir. Payback period yang diperoleh yaitu 5,14 tahun atau 5 tahun 1 bulan. Kesimpulan dari penelitian ini peternakan burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) di Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri layak untuk dilakukan.