Analisis Metode Pendinginan Pengecoran Pile Cap Pada Proyek Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek
DOI:
https://doi.org/10.51158/qd2tqv11Keywords:
Beton Massa, Metode Pendinginan, Suhu Beton, Retak Thermal, Jembatan Pulau BalangAbstract
Untuk mengurangi resiko retak thermal di pengecoran mass concrete pada pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan, Direktorat Jenderal Bina MargaTahun 2020 mendefinisikan beton bervolume besar (mass concrete) dengan dimensi terkecil sama atau lebih besar dari 1 m atau komponen struktur dengan ukuran yang lebih kecil dari 1 m tetapi mempunyai potensi menghasilkan temperatur maksimum melebihi batas temperatur yang diizinkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode pendinginan yang digunakan dalam pengecoran pile cap diproyek Jembatan Pulau Balang. Metode penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan kuantitatif, dimana data suhu beton massa dikumpulkan menggunakan termometer dan thermocouple selama proses pengerasan beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu maksimum beton massa yang terukur berada dalam batas yang diizinkan, maksimal perbedaan suhu antar lapisan beton sebesar 30°C dan di proyek ini didapatkan maksimum deviasi perbedaan suhunya adalah sebesar 9,05? C . Metode pendinginan yang diterapkan, seperti pemasangan cooling sytem,penambahan balok es, insulasi permukaan dengan styrofoam dan plastic cor, efektif dalam menjaga suhu beton dalam batas aman dalam mencegah retak thermal. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengendalian suhu beton massa untuk memastikan kualitas dan keamanan struktur beton. Jika pemilihan metode pendinginan tidak tepat maka akan terjadi retak thermal, delay ettringite formations, dan kerusakan lainnya didalam mass concrete.