KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM KONSUMSI DENGAN MASERASI EKSTRAK BUAH MANGROVE SELAMA PENYIMPANAN 18 HARI
DOI:
https://doi.org/10.51158/agriovet.v4i1.610Keywords:
Buah mangrove, Putih telur, Kuning telur, Level, TelurAbstract
Telur merupakan produk pangan dengan penyimpanan yang relatif
pendek karena kandungan nutrisi yang kompleks sehingga mudah
rusak. Telur hanya dapat bertahan 7 - 10 hari di suhu ruang, selebihnya
akan mengalami perubahan kandungan nutrisi sehingga terjadi
kerusakan berupa proses penguapan kadar air, mengeluarkan bau
busuk dan perubahan rasa. Proses pengawetan dapat mengatasi
kerusakan pada telur. Pengawetan dilakukan untuk memperpanjang
daya simpan bisa bertahan lebih lama yakni dengan proses
penyamakan. Penyamakan telur dapat diperoleh dari tanin yang berasal
dari tanaman mangrove. Tanin banyak diperoleh dibagian daun, kulit
kayu bahkan buah mangrove. Penelitian menggunakan Rancangan
Acak Lengkap dengan 4 Perlakuan dan masing-masing 3 kali ulangan.
Perlakuan yang diuji cobakan disimpan selama 18 hari dengan
perlakuan level ekstrak buah mangrove (T) yaitu 0, 10, 20 dan 30%.
Perlakuan ekstrak buah mangrove memberikan pengaruh sangat nyata
(P<0,01) terhadap indek puith telur dengan indeks kuning telur namun
perlakuan ekstrak buah mangrove tidak menunjukkan pengaruh yang
nyata (P>0,05) pada nilai PH putih telur dan Ph kuning telur.
Penggunaan ekstrak buah mangrove sebanyak 30% dapat
mempertahankan daya simpan telur selama penyimpanan 18 hari.
Kata Kunci : Buah mangrove, Putih telur, Kuning telur, Level, Telur