PENDAMPINGAN PELAKU EKONOMI KREATIF DALAM MENGGUNAKAN APLIKASI ONLINE GUNA MENINGKATKAN PENJUALAN SAMBEL PECEL MASA PANDEMI COVID 19
DOI:
https://doi.org/10.51158/abdikmas.v2i2.760Keywords:
Pelatihan Aplikasi Online, Sambel PecelAbstract
Wabah Pandemi Covid 19 berimbas kepada semua lini usaha, termasuk diantaranya adalah para pelaku usaha dalam bidang ekonomi kreatif. Seperti yang dijelaskan dalam UU no. 24 tahun 2019 bahwa yang termasuk ekonomi kreatif adalah para stakeholder yang berkecimpung dalam bidang aplikasi, pengembang mainan, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, fashion, film, animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, penerbitan, periklanan,dan seni pertunjukan. Ekonomi kreatif sangat berkembang pesat belakangan ini., salah satu contohnya industri olahan pangan. Pelatihan ini diikuti oleh pelaku usaha sambel pecel dengan merk Larisso, RAN,dan Romo Gayeng. Ketiga pelaku industri tersebut semula hanya memasarkan produknya dengan mengandalkan rumus dan metode yang sebelumnya digunakan dalam konsep make stock atau bahkan make to order secara konvensional. Karena itu setelah mengikuti pelatihan penjualan secara online diharapkan semakin banyaknya integrasi multi sales channel dalam satu teknologi sistem (Omnichannel), maka pelaku usaha dituntut untuk mampu menyiapkan forecasting dalam kondisi perubahan bisnis model makro yang begitu cepat. Setelah pelatihan dikarenakan keterbatasan tenaga untuk membalas semua aplikasi yang telah diajarkan saat latihan dan juga keterbatasan modal apabila memenuhi semua permintaan, maka pelaku usaha tidak memilih semua aplikasi dagang online yang ada dan mereka lebih memilih satu atau dua aplikasi yang ada yang menurut mereka mudah dan banyak konsumennya. Untuk Produk Larisso memilih menggunakan aplikasi Facebook (FB) dengan nama “Sambel Pecel Larissoâ€, juga di Shopee, sedangkan sambel pecel “RAN†menggunakan aplikasi Facebook (FB) dengan nama “Miko Sulistyoriniâ€, dan sambel pecel “Romo Gayeng†menggunakan aplikasi “Go Food dan “Grab Foodâ€. Kesimpulan bahwa pengabdian ini dilaksanakan dalam 3 tahapan, yakni sebelum pelatihan, pelaksanaan pengabdian dan setelah pengabdian. Setelah 4 bulan berjalan setelah pelatihan, penjualan mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Saran yang dapat diberikan oleh tim pengabdi kepada pelaku industry adalah 1) Merekrut karyawan untuk membantu produksi, sehingga semua aplikasi online bisa dimanfaatkan, sehingga dapat memenuhi pesanan, karena selama ini semua lini produksi masih dikerjakan sendiri bersama anggota keluarga saja.2). Menjaga kualitas dan harga agar konsumen tetap setia.
References
Kartika, Risna (2021) Pelatihan Kewirausahaan Menghadapi New Normal Era Entrepreneur Training Faces A New Normal Era https://jurnal.unigal.ac.iavol 3 no 2.
UU no. 24 tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif
Webinar Shopee dalam “ Temu Bisnis Nasional UMKM IV†Peran Kekuatan Kolaboratif Dalam mendukung Kesuksesan UMKM Menuju Pasar Ekspor, 10 November 2021