PEMBERDAYAAN PETANI DALAM PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK BERBAHAN DASAR URINE KAMBING
Keywords:
hama, merica, pestisida, porang, urineAbstract
Desa Palangka memiliki potensi dibidang pertanian terkhususnya usaha tani porang dan merica yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan terlihat dari sumber daya alam yang memadai dan juga didukung dengan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia untuk dirawat dan diolah agar mendapatkan keuntungan yang dapat meningkatkan taraf hidup petani porang. Namun, porang dan cengkeh banyak diserang oleh hama dan penyakit tanaman. Petani pada umumnya menggunakan pestisida kimia untuk membasmi hama tersebut karena pestisida kimia banyak dijual di pasaran dan sangat efektif dalam membasmi hama. Mereka tidak mengerti jika akibat yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida kimia, apalagi pada jangka waktu yang lama dan terus-menerus sangat berbahaya. Permasalahan yang dihadapi petani mitra dalam tanaman perkebunan adalah banyaknya hama yang menyerang tanaman perkebunan khususnya porang dan merica. Porang banyak mengalami kerusakan daun karena terserang ulat umbi. Tanaman merica juga banyak mengalami gagal panen karena tanaman ditumbuhi jamur. Jamur mudah tumbuh di area perkebunan petani karena cuaca di Desa Palangka yang dingin dan lembab. Pengetahuan masyarakat Desa Palangka mengenai pengolahan limbah ternak sangat rendah. Pengetahuan masyarakat juga sangat rendah mengenai penggunaan pestisida kimia berbahaya untuk hasil perkebunan dan pertanian. Alternatif penggunaan pestisida organik yang jauh lebih ramah lingkungan dan tidak beracun merupakan solusi yang lebih baik untuk menggantikan peran pestisida kimia. Salah satu pestisida organik dapat dibuat dari limbah cair ternak kambing yaitu urine. Pencapaian tujuan kegiatan PKM dapat dilihat dari peningkatan pengetahuan masyarakat yang diperoleh dari kesadaran petani menggunakan pestisida organik berbahan dasar urine kambing. Pestisida ini dapat digunakan sebagai pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan. Beberapa indikator capaian pada kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan masyarakat, produksi pestisida organik berbahan dasar urine kambing, pengemasan produk yang menarik, dan memudahkan kelompok mitra dalam mengurus izin produk di lembaga terkait.
Kata kunci: hama, merica, pestisida, porang, urine.
Abstract
Palangka Village has potential in the agricultural sector, especially porang and pepper farming which is quite promising to be developed as seen from adequate natural resources and is also supported by community awareness to utilize the available natural resources to be cared for and processed in order to obtain profits that can improve the standard of living of farmers. porang. However, porang and cloves are often attacked by pests and plant diseases. Farmers generally use chemical pesticides to eradicate these pests because chemical pesticides are widely sold on the market and are very effective in eradicating pests. They do not understand that the consequences of using chemical pesticides, especially over a long period of time and continuously, are very dangerous. The problem faced by partner farmers in plantation crops is the large number of pests that attack plantation crops, especially porang and pepper. Porang suffers a lot of leaf damage due to being attacked by tuber caterpillars. Many pepper plants also experience crop failure because the plants grow fungus. Mushrooms grow easily in farmers' plantation areas because the weather in Palangka Village is cold and damp. The knowledge of the Palangka Village community regarding livestock waste processing is very low. Public knowledge is also very low regarding the use of dangerous chemical pesticides for plantation and agricultural products. The alternative use of organic pesticides which are much more environmentally friendly and non-toxic is a better solution to replace the role of chemical pesticides. One of the organic pesticides can be made from liquid waste from goat livestock, namely urine. Achievement of the objectives of PKM activities can be seen from increasing public knowledge gained from farmers' awareness of using organic pesticides made from goat urine. This pesticide can be used to control pests and diseases of plantation crops. Some indicators of achievements in this activity are increasing public knowledge, producing organic pesticides made from goat urine, attractive product packaging, and making it easier for partner groups to process product permits at relevant institutions.
Keywords: pests, pepper, pesticides, porang, urine.
References
Astuti, W. dan Widyastuti, C.R. (2016). Pestisida ramah lingkungan pembasmi hama tanaman sayur. Rekayasa. 14 (2) : 115 – 120.
BPS. (2021). Kecamatan Sinjai Selatan dalam angka 2021. Sinjai : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sinjai.
Hersanti, Santoso, E., Dono, D. (2013). Pelatihan pembuatan pestisida alami untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman padi di Desa Tenjolaya dan Desa Sukamelang Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat. 2 (2) : 139 - 145.
Kurniawan, E., Ginting, Z., dan Nurjannah, P. (2017). Pemanfaatan urine kambing pada pembuatan pupuk organik cair terhadap kualitas unsur hara makro (NPK). Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Pertiwi, S.K., Rizal,K., Triyanto, Y. (2021). Pengaruh aplikasi POC (Pupuk Organk Cair) urin kambing dan pestisida alami terhadap respon pertumbuhan tanaman kacang Panjang (Vigna sinensis L.) beda varietas di Desa Gunung Selamat Bilah Hulu Labuhan Batu. Jurnal Ilmu Pertanian. 4(1) : 1-6.
Sundari, E. (2012). Pembuatan pupuk organik cair menggunakan bioaktivator biosca dan EM-4. Yogyakarta : Kanisius.