Risiko Pasar Pada Pembiayaan Syariah
Abstract
Penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari risk assesment untuk deteksi dini besar nilai risiko pasar yang diukur dari nilai beta atau nilai sensitivitas perolehan return bagi hasil pada masing-masing akad pembiayaan (mudhrabah, musyarakah, murabahah, ijarah, istishna dan qardh) Bank Syariah berdasarkan fluktuasi indikator makro ekonomi yang merupakan komponen penghitung risiko pasar yang terdiri dari risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, risiko komoditas. Menggunakan metode pengukuran beta dari teori Capital Aset Pricing Model (CAPM) dalam Investment Management, yang diproxikan untuk melihat besaran beta atau risiko pasar dari beberapa fluktuasi indikator makro ekonomi yang digunakan. Penelitian ini menggunakan data dari return bagi hasil yang diambil dari equivalent rate pembiayaan masing-masing akad dengan nilai indikator makro ekonomi yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbal hasil pembiayaan Bank Syariah memiliki beta di bawah 1 yang menunjukkan hasil bahwa imbal hasil pembiayaan Bank Syariah bersifat non agresif atau kurang peka terhadap perubahan pada indikator suku bunga, SBIS, nilai tukar, komoditas emas dan minyak dan ekuitas JII. Hal ini menunjukkan bahwa imbal hasil pembiayaan Bank Syariah tidak banyak dipengaruhi oleh variabel makro ekonomi atau cukup defense terhadap perubahan atau fluktuasi makro ekonomi. Namun Jika dilihat dari arah hubungan, menunjukkan bahwa imbal hasil pembiayaan Bank Syariah memiliki beta positif, artinya perubahan fluktuasi makro ekonomi memberikan implikasi positif pada peningkatan imbal hasil pembiayaan Bank Syariah.
Kata Kunci : Beta, Imbal Hasil Pembiayaan, Indikator Makro Ekonomi, CAPM