ANALISIS PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN FRONTLINER MELALUI PELATIHAN DI BANK BRI CABANG KEDIRI

Authors

  • Petty Arisanti

Keywords:

Kinerja, Pelatihan

Abstract

Pelatihan karyawan merupakan salah satu bagian dari suatu proses pendidikan dalam suatu perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau ketrampilan  khusus seseorang atau kelompok orang, dengan memperhatikan aspek kurikulum pelatihan, metode pelatihan, dan tenaga pengajar atau pelatih itu sendiri. Berdasarkan hasil observasi, metode pelatihan karyawan frontliner yang digunakan di BRI Cabang Kediri adalah metode kuliah dan metode field trip Pendekatan yang digunakan yaitu pedekatan kualitatif deskriptif, karena dalam penelitian ini peneliti menggambarkan bagaimana persepsi karyawan frontliner, supervisor, dan HRD mengenai pelatihan yang diberikan kepada karyawan, serta menggambarkan tentang bagaimana persepsi karyawan frontliner, supervisor, dan karyawan bagian account officer mengenai kinerja karyawan frontliner setelah mendapatkan pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan secara umum sudah maksimal dan cenderung ke arah yang positif. Kurikulum/materi yang berupa materi psikologi dianggap cocok dengan pekerjaan karyawan sebagai frontliner. Metode yang digunakan sudah cocok, namun ada beberapa karyawan yang menyarankan agar metode field trip lebih diperpanjang lagi waktunya.   Untuk kemampuan pelatih atau instruktur secara umum tidak ada komentar  negatif dari para karyawan frontliner. Kebanyakan dari mereka menilai pelatih cukup mumpuni dalam bidangnya. Namun ada beberapa karyawan frontliner yang menyatakan bahwa ada satu dua orang pelatih yang kurang mengayomi peserta. Selain itu masih terdapat satu-dua orang  pelatih yang kurang disiplin dalam hal waktu. Bagi mereka, kurang disiplin waktu tersebut tidaklah menjadi hambatan dalam pelatihan. Dari hasil wawancara peneliti kepada para karyawan frontliner, supervisor, dan HRD diketahui bahwa pelatihan yang meliputi kurikulum/materi dan metode secara keseluruhan sudah baik dan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Untuk kemampuan pelatih, para informan juga menyatakan bahwa secara keseluruhan kemampuan pelatih sudah tidak perlu diragukan  lagi kemampuannya, karena para pelatih adalah orang-orang yang professional, terutama dari tim Sendik. Kinerja karyawan A, B, C, dan D cenderung lebih menunjukkan ke arah positif  dibandingkan dengan karyawan E, F, G, H, I, dan J. Untuk karyawan A, B, C dan D bila kinerjanya dipaparkan dalam bentuk prosentase mencapai 92% ke atas, sedangkan karyawan E, F, G, H, I, dan J masih dibawah 90%. Jika dilihat dari sisi lain, karyawan A, B, C, dan D telah mendapatkan dua kali pelatihan, yaitu pelatihan rekrutmen yang dilaksanakan sebelum terjun ke dunia kerja dan yang kedua adalah pelatihan refreshing. Hal tersebut terjadi karena karyawan A, B, C, dan D telah memasuki tahun ketiga dalam menjalani tugas sebagai frontliner. Sedangkan karyawan E, F, G, H, I, dan J baru mendapat satu kali pelatihan, karena termasuk karyawan baru. Terlihat perbedaan kinerja antara karyawan yang telah mendapatkan dua kali pelatihan dengan karyawan yang baru sekali mendapatkan pelatihan.

Author Biography

Petty Arisanti

Dosen Manajemen Universitas Kahuripan Kediri

Downloads

Published

2018-03-06